Rabu, 21 Desember 2016

Pembukaan Lahan, Irigasi, dan Pengolahan Tanah

Pembukaan Lahan untuk Pertanian
Kegiatan membuka suatu areal yang akan digunakan untuk kegiatan pertanian. Pembukaan lahan harus memperhatikan ekosistem disekitarnya. Perlu diperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan yang akan digunakan untuk pertanian. 
Contoh Kesalahan Pengelolaan





Syarat-syarat pembukaan lahan untuk pertanian
  1. Bukan merupakan areal konservasi
  2. Harus dekat dengan sumber air
  3. Memperhatikan analisis dampak lingkungan (AMDAL)
  4. Pekerjaan pembukaan lahan melibatkan berbagai disiplin ilmu : Agronomi, Agroklimat, Hidro-orologi, Meteorologi, Irigasi/drainasi, Konservasi & pengendalian lingkungan, Agro-enginering/peralatan mesin berat
  5. Agar pembukaan lahan, persiapan dan pengolahan tanah tidak menyebabkan kerusakan tanah (erosi, hilangnya top soil, longsor, dsb).

Saluran Irigasi
Saluran irigasi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan air bagi pertanian. Daerah yang kekurangan air dapat segera terairi dengan adanya saluran irigasi. Dalam menentukan sistem pengairan harus memperhatikan slope association of land yang terdiri dari arah, derajat, dan keseragaman kemiringan tanah/lerang. Apabila lereng tidak beraturan digunakan pengairan dengan metode sprinkle irrigation (Irigasi pancar). Apabila lereng beraturan, pengairan dapat dilakukan dengan membuat alur atau pematang pada lahan usaha tani.

Jenis-jenis Irigasi
Irigasi pancar
Irigasi tetes

Irigasi teknis

PENGOLAHAN TANAH (TILLAGE)
Pengolahan tanah adalah tindakan persiapan media tumbuh agar sesuai dan mendukung pertumbuhan tanaman secara optimum. Tujuan pengolahan tanah :
  1. Memperbaiki aerasi dan drainase
  2. Menghilangkan kemasaman tanah (oksidasi)
  3. Mencampur bahan organik dengan tanah
  4. Mengurangi erosi tanah
  5. Menyiapkan kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman
  6. Mengendalikan serangan OPT (gulma, hama, dan penyakit)
Faktor yang Mempengaruhi

  • Sifat fisik tanah (tekstur tanah, tanah berat atau ringan)
  • Kemiringan (lereng)
  • Jenis tanaman yang akan diusahakan
  • Waktu dan alat yang tersedia
  • Biaya usahatani

Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah harus memperhatikan sifat fisik dan kimia tanah. Selalu memelihara sifat-sifat porositas tanah dengan baik, supaya tanah dapat berpori terus dan udara dapat dengan mudah untuk masuk. Selalu memelihara kehidupan mikroba tanah yang berguna, supaya kesuburan tanah dapat terpelihara dan mencegah tanah dari pencemaran. Membuat bedengan atau gulutan yang digunakan untuk mengatur air, agar air dapat merembes ke tempat yang ditentukan

MULSA
Mulching :  pekerjaan menutup tanah di sekitar tanaman dengan menggunakan mulsa
Mulsa :  semua bahan tidak hidup seperti limbah pertanian (sisa-sisa tanaman, sisa-sisa panen), baik yang sudah kering (serasah) ataupun bahan yang masih segar.

Tujuan pemulsaan:
  • Menghindari penguapan air tanah yang terlalu tinggi selama musim kemarau, sehingga kelembaban tanah dapat dipertahankan
  • Menyuburkan tanah karena adanya pelapukan bahan-bahan organik
  • Menstabilkan suhu permukaan tanah
  • Mencegah terjadinya erosi
  • Menekan pertumbuhan gulma
Keuntungan mulsa :

  • Konservasi air dan mencegah erosi
  • Memperbaiki struktur tanah dan mencegah erosi
  • Menambah unsur hara
  • Menekan gulma
  • Mencegah penyebaran penyakit ke tanaman (daun)
  • Mengisolasi tanah dari patogen
  • Menambah mikroorganisme, cacing dan serangga tanah
  • Mencegah tanaman dari kerusakan akibat pembabatan
  • Mengurangibiayapengelolaan lanskap







Tidak ada komentar:

Posting Komentar