Iklim
sebagai faktor pembatas pertumbuhan tanaman
Pertumbuhan
dan perkembangan tanaman bergantung pada faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan
terdiri
dari iklim, cuaca, suhu, kelembaban,
radiasi
matahari,
angin, tanah, dll. Kerusakan
atau perubahan
yang terjadi
pada salah satu faktor/unsur akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Perubahan
iklim yang
terjadi
beberapa
tahun terakhir
menyebabkan
dampak negatif
yang cukup serius terhadap
produksi
tanaman.
Perubahan
iklim yang
jelas terlihat
di Indonesia adalah perilaku
musim penghujan
dan kemarau
Dampak perubahan
iklim
global :
1. Peningkatan
suhu lingkungan
2. Periode
musim hujan dan musim kemarau
yang tidak menentu
3. Konsentrasi
CO2 di udara meningkat
4. Meningkatnya intensitas iklim ekstrim (anomali iklim) seperti El Nino dan La Nina
5. Naiknya
permukaan
air laut
Pengaruh peningkatan suhu terhadap tanaman
Tinggi
rendahnya suhu disekitar tanaman ditentukan oleh radiasi matahari, kerapatan
tanaman, distribusi cahaya dalam tajuk tanaman, dan kandungan
lengas tanah. Peningkatan
suhu udara rata-rata 1°C dapat menurunkan produktivitas beras dunia
sekitar 5-10 %
(IRRI, 2007). Peningkatan
temperatur selama kemasakan juga dapat menyebabkan penurunan kualitas biji
terutama yang diakibatkan oleh terhambatnya akumulasi cadangan makanan pada
biji (Zakaria, 2005).
Ketika suhu meningkat, maka kebutuhan air akan meningkat seiring meningkatnya evapotranspirasi. Apabila ketersediaan air tidak dapat memenuhi kebutuhan tanaman maka akan terjadi kekeringan dan umur tanaman akan cepat berkurang. menyebabkan produksi tanaman tidak optimal.
Pengaruh perubahan periode curah
hujan terhadap tanaman
Perubahan jumlah hujan dan pola hujan mengakibatkan pergeseran awal musim tanam dan periode tanam. Penurunan curah hujan
telah menurunkan potensi satu periode masa tanam padi (Runtunuwu dan
Syahbuddin, 2007). Dampak perubahan
pola hujan diantaranya mempengaruhi waktu dan musim tanam, pola
tanam, degradasi lahan, kerusakan tanaman dan produktivitas, luas areal tanam
dan areal panen, serta perubahan dan kerusakan keanekaragaman hayati.
Pengaruh peningkatan konsentrasi CO2
terhadap tanaman
Gas
CO2 merupakan sumber karbon utama bagi pertumbuhan tanaman. Penambahan CO2 kepada tanaman
untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman seperti tomat, selada, timun dan bunga potong. Pengaruh fisiologis à
meningkatnya laju assimilasi (laju pengikatan CO2 untuk membentuk
karbohidrat,fotosintesis) di dalam daun. Peningkatan CO2 berdampak
positif
bagi tanaman
akan tetapi peningkatan
ini menyebabkan
peningkatan
suhu di muka bumi adanya penumpukan
gas di lapisan
atmosfer.
Hal ini yang
disebut
efek gas rumah kaca.
Akibat Peningkatan CO2 di Udara
Pengaruh peningkatan intensitas anomali iklim
terhadap tanaman
Fenomena El Nino :
- Suhu permukaan laut di Samudra Pasifik menghangat dan menyebabkan terjadinya musim kemarau yang kering dan panjang di Indonesia
- Penurunan curah hujan pada saat El-Nino dapat mencapai 80 mm/bulan (Boer 2002)
- Terjadi secara periodik (5 tahun sekali).
- Tahun El-Nino 1991, 1994, 1997 dan 2003 luas pertanaman tanaman padi telah mengalami kekeringan
- periode cekaman kekeringan yang panjang akan mempengaruhi seluruh proses metabolismeme di dalam sel
- Pada saat terjadi kekeringan, sebagian stomata daun menutup sehingga terjadi hambatan masuknya CO2 dan menurunkan aktivitas fotosintesis.
Fenomena La Nina :
- Suhu muka laut Samudra Pasifik berada di bawah nilai normalnya (dingin), sementara kondisi suhu muka laut perairan Benua Maritim Indonesia berada di atas nilai normalnya (hangat)
- Massa udara mengalir dari pasifik ke wilayah Indonesia yang mendorong terjadinya konvergensi massa udara yang kaya uap air. Akibatnya semakin banyak awan yang terkonsentrasi dan menyebabkan turunnya hujan yang lebih banyak di daerah tersebut (lebih dari 40 mm/bulan di atas rata-rata normalnya)
- Menyebabkan kelembaban dan curah hujan tinggi yang disukai oleh Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
- Pengaruh kelebihan air terhadap tanaman akan lebih sensitif pada tanaman muda dibandingkan tanaman dewasa (Syarifuddin, 2011)
Pengaruh naiknya permukaan air laut terhadap tanaman
Las
(2007) : naiknya
muka air laut menyebabkan
penciutan
lahan pertanian
di wilayah
pesisir
pantai, kerusakan
infrastruktur pertanian, dan peningkatan salinitas (kadar kegaraman) yang merusak tanaman. Salinitas bersifat racun bagi tanaman sehingga mengganggu proses fisiologis tanaman.
Apabila salinitas meningkat maka tanaman akan keracunan. Menyebabkan proses
fisiologis terhambat (tidak terjadi pemanjangan sel). selain itu, pertumbuhan menjadi lambat
dan produksi berkurang. Biasanya ditandai dengan perubahan warna daun menjadi hijau gelap.
Pengaruh unsur
Iklim terhadap Tanah dan tanaman
- Terhadap Tanah
- Suhu : mempercepat pemecahan bahan organik dan meningkatkan pelarutan mineral
- Kelembaban : mendorong pemecahan bahan organik, mendorong pertumbuhan mikroorganisme, dan mendorong pelarutan mineral
- Angin : mendorong terkikisnya tanah yang terbuka, dan mendorong terjadinya pengeringan
- Sinar matahari : menaikkan suhu permukaan, dan mendorong terjadinya penguapan
- Hujan : melakukan pengikisan dan pencucian hara, dan mendorong penggumpalan tanah liat
- Terhadap tanaman
- Suhu : mendorong pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta cepat kehilangan air
- Kelembaban : mendorong pertumbuhan, membatasi kehilangan air, dan memudahkan timbulnya penyakit
- Angin : mempercepat hilangnya air, membantu dalam proses penyerbukan, mendorong penyebaran penyakit
- Sinar matahari : berperan dalam fotosintesis, dan mendorong terjadinya penguapan
- Hujan : meningkatkan persediaan air dan merusak fisik tanaman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar