Selasa, 18 Oktober 2016

Unsur-unsur Cuaca



RADIASI MATAHARI/SURYA

Matahari atau surya adalah sumber energi utama bagi kehidupan dipermukaan bumi. Radiasi yang sampai di puncak atmosfer 1360 Wm2, yang sampai ke permukaan bumi setengah dari yang diterima di puncak atmosfer. Menurut para ahli (astronomi-fisika), suhu permukaan matahari 6000OK (5727OC) dengan jarak rata-rata matahari – bumi 150 juta km. Rata-rata 30% radiasi yang sampai dipermukaan bumi dipantulkan kembali ke angkasa luar.


Radiasi adalah pemindahan energi/kalor dari permukaan matahari ke suatu tempat di permukaan bumi yang dipancarkan dalam bentuk gelombang elektromaknetik. Radiasi surya dapat dinyatakan dalam berbagai komponen dan tiap komponen memiliki efek yang berbeda terhadap suatu permukaan. Komponen-komponen tersebut meliputi:
  • Intensitas radiasi
  • Kualitas radiasi
  • Panjang hari dan lama penyinaran 


Intensitas radiasi

Jumlah energi yang dipancarkan oleh surya per satuan waktu per satuan luas. Hukum Stefan  Boltzman: setiap molekul (permukaan) benda dengan suhu permukaan di atas 0OK akan memancarkan energi radiasi (F).


F = ɛ σ Ts4
F = pancaran radiasi (Wm-2)
ɛ = emisivitas permukaan, bernilai satu untuk benda hitam, 
sedangkan untuk benda-benda alam berkisar 0.9-1.0.
σ = tetapan Stefan-Boltzman (5.67 10 -8 Wm-2).
Ts = suhu permukaan (K)



Kualitas radiasi

Panjang gelombang sinar atau tingkat energi yang dipancarkan oleh matahari. 

Hukum Wien:
λmaks  = panjang gelombang dengan intensitas radiasi maksimum
T      = suhu mutlak permukaan (oK)
ω      = tetapan Wien (2897µm oK)

Berdasarkan persamaan Wien di atas, semakin tinggi suhu permukaan benda menyebabkan pancaran radiasinya juga tinggi dan sebaliknya.

Panjang gelombang semakin pendek bila suhu permukaan yang memancarkan radiasi tersebut lebih tinggi. Matahari (suhu 6000 K) mempunyai kisaran panjang gelombang antara 0.3 – 4.0 μm
Bumi suhu 300 K (27oC) memancarkan radiasi dengan panjang gelombang 4 – 120 μm,
Karena panjang gelombang radiasi surya relatif pendek dibandingkan benda-benda alam lainnya maka disebut radiasi gelombang pendek.
Radiasi bumi/benda-benda yang ada dibumi disebut radiasi gelombang panjang.

Panjang hari dan lama penyinaran
Panjang hari (N) adalah periode mulai terbit sampai terbenamnya surya dan merupakan lama penyinaran maksimum yang dapat dicapai surya. Lama penyinaran (n) adalah lama surya bersinar cerah bila intensitas yang dipancarkan paling rendah 0.3 cal cm-2min-1. Semakin lama matahari bersinar semakin tinggi fluks energi yang diterima oleh suatu tempat dipermukaan bumi dan ini menandakan kualitas energi yang diserap. Jumlah radiasi atau energi yang diserap permukaan bumi mempengaruhi laju pertumbuhan sehingga menentukan tinggi rendahnya produksi yang akan di hasilkan.
Transparansi Atmosfer
  • Energi pancaran menuju permukaan:
  1. Penyerapan
  2. Pemancaran
  3. Penyerapan dan pembauran
  • Neraca Energi pada Permukaan Bumi: keseimbangan yang terjadi akibat berbagai proses yang terjadi di dekat permukaan bumi.
SUHU UDARA
Perbedaan suhu dan panas :
  • Suhu lebih mengacu pada energi kinetik suatu benda
  • Panas merupakan bentuk energi
  • Energi suatu benda tidak selalu dapat dicerminkan dari suhu benda tersebut, misalnya panas laten.
  • Energi panas tergantung pada massa (m), kapasitas panas spesifik (c) dan perubahan suhu (Δ T)

Pengukuran suhu sering dipakai sebagai acuan untuk menginterpretasi unsur-unsur cuaca karena suhu mengambarkan tingkatan energi materi baik secara fase cair, padat maupun gas. Suhu didefinisikan sebagai pergerakan molekul suatu benda dan pergerakan molekulnya menggambarkan suhu dari benda tersebut. Ini berarti semakin cepat pergerakan molekul suatu benda semakin tinggi suhunya atau sebaliknya. Dalam membicarakan mengenai suhu pada dasarnya tidak bisa lepas dari membicarakan tentang panas. Suhu menggambarkan energi kinetik rata-rata dari pergerakan molekul suatu benda sedangkan panas menggambarkan total panas yang dikandung oleh benda tersebut.
Untuk menjelaskan atau mengukur panas diperlukan cara yang rumit (misalnya dengan kalorimeter) sehingga kadang-kadang orang lebih familiar mengukur suhu untuk menggambarkan panas tersebut. Panas lebih fokus pada jumlah energi yang terkandung dalam suatu sistem sedangkan suhu menggambarkan rataan dari sistem tersebut.

Suhu Udara
Suhu udara merupakan manifestasi dari panas terasa. Suhu udara diukur menggunakan Termometer dengan skala celcius, Fahrenheit, Reamur, Centrigrade dan Kelvin.
Konversi dari Celcius:

oF = 9/5 * oC + 32
oR = 4/5 * oC
oK = (oC + 273)


Di Indonesia pengukuran suhu udara dilakukan tiga kali sehari yaitu jam 07.30, jam 13.30 dan jam 17.30.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu di suatu daerah
  • Sudut datang sinar matahari : semakin tegak sudut datang sinar matahari maka energi panas yang diterima semakin besar.
  • Cerah tidaknya cahaya : semakin cerah cuaca, energi yang sampai ke permukaan bumi semakin banyak.
  • Lamanya penyinaran matahari : daerah yang lebih lama menerima radiasi maka daerah tersebut akan semakin panas.
  • Letak lintang : semakin dekat dengan ekuator, suhu udara semakin panas
  • Ketinggian tempat : semakin mendekati daerah pantai maka suhu udara akan semakin panas. Dan semakin mendekati daerah pegunungan akan semakin dingin.
Hasil pengukuran suhu udara  Badan Meteorologi dan Geofisika, keadaan udara di Indonesia dapat disimpulkan sebagai berikut :
  • Temperatur udara harian di pantai cukup tinggi, yakni sekitar 26  C dengan temperatur tertinggi terjadi sekitar pukul 14.00 dan temperatur terendah sekitar 24  C terjadi sekitar pukul 04.00 dini hari.
  • Amplitudo harian relatif kecil ( selisih temperatur udara tertinggi dan terendah dalam satu hari ).
  • Amplitudo tahunan relatif kecil. Amplitudo tahunan rata-rata hanya 1 0C karena lamanya siang dan malam hampir sama.
Istilah-istilah:
  • Rataan suhu harian didefinisikan sebagai rataan suhu maksimum dan minimum selama sehari.
  • Kisaran suhu harian diperoleh dari selisih suhu minimum dan maksimum.
  • Rataan suhu bulanan diperoleh dengan menjumlahkan rataan suhu harian selama 1 bulan, kemudian dibagi dengan jumlah hari dalam bulan tersebut.
  • Rataan suhu tahunan diperolah dengan menjumlahkan rataan suhu bulanan selama satu tahun dan di bagi dengan 12.
  • Kisaran suhu tahunan diperoleh dari selisih antara rataan suhu bulanan tertinggi dan terendah. 

Url

Minggu, 09 Oktober 2016

Klasifikasi Iklim

PENGERTIAN KLASIFIKASI IKLIM
Pengklasifikasian iklim di Indonesia sejak 1950. Barry dan Chorley (2010): klasifikasi iklim membahas hubungan antara iklim dengan vegetasi atau iklim dengan tanah selain hubungannya dengan manusia.
Koesmaryono dan Handoko (1988): ada tiga hal yang terkait dengan sistem pengklasifikasian iklim: Kebutuhan keilmuan, kebutuhan pendidikan dan kebutuhan filosofis.
Pembuatan klasifikasi iklim didasarkan atas karakteristik yang sama dari unsur iklim yang menjadi dasar pembuatan iklim tersebut (suhu, curah hujan atau kelembaban).

MACAM-MACAM KLASIFIKASI IKLIM
Klasifikasi iklim didasarkan pada keadaan unsur-unsur iklim sebagai pengendali representasi dari kondisi geografi wilayah.
Menurut Barry dan Chorley (1976) dibedakan menjadi 2 kelompok:
  1. Klasifikasi iklim secara genetik (aliran massa udara, zona-zona angin, perbedaan penerimaan radiasi matahari, benua dan lautan).
  2. Klasifikasi iklim secara empirik (data-data pengamatan unsur iklim secara teratur).

KLASIFIKASI IKLIM SECARA GENETIK

Menghasilkan klasifikasi untuk wilayah yang luas namun tingkat ketelitiannya kurang dibandingkan dengan klasifikasi secara empirik yang lebih fokus pada kawasan atau daerah sempit
Didasarkan pada faktor-faktor iklim penyebab seperti aliran massa udara, zona-zona angin, benua dan lautan, dan perbedaan penerimaan radiasi surya umumnya menghasilkan klasifikasi untuk daerah yang luas tetapi kurang teliti.
Contoh:
  • Klasifikasi iklim menurut daerah penerimaan radiasi surya
  • Klasifikasi iklim berdasarkan sirkulasi udara


KLASIFIKASI IKLIM SECARA EMPIRIK
Didasarkan pada hasil pengamatan yang teratur terhadap unsur-unsur iklim. Umumnya hasil klasifikasinya berupa daerah yang lebih sempit bila dibandingkan dengan klasifikasi iklim secara genetik namun lebih teliti.
Dikelompokkan menjadi dua:
  • Dihubungkan dengan vegetasi (W. Koppen, F. H Schmidt dan J. H. A Ferguson, Oldeman).
  • Dihubungkan dengan neraca air dan energi (Throntwaite).


SISTEM KLASIFIKASI IKLIM MENURUT W. KOPPEN
Didasarkan pada hubungan antara iklim (suhu dan hujan rata-rata) dengan pertumbuhan. Menurut Koppen vegetasi yang hidup secara alami menggambarkan iklim tempat tumbuhnya. Oleh karena itu batas-batas klasifikasi iklim Koppen berkaitan dengan batas-batas penyebaran vegetasi.

Klasifikasi iklim Koppen disusun berdasarkan lambang dan simbol tipe iklim yang menunjukkan sifat dan corak masing-masing tipe tanda, yang terdiri dari kombinasi huruf yaitu:
  • huruf pertama (huruf besar): Tipe utama
  • huruf kedua (huruf kecil): pengaruh hujan
  • huruf ketiga (huruf kecil): suhu udara
  • huruf keempat (huruf kecil): sifat-sifat khusus


Menurut Klasifikasi Iklim Koppen, secara umum apabila dalam perumusannya telah sampai pada kombinasi dua huruf maka telah dianggap cukup untuk mencirikan iklim suatu daerah secara umum. Koppen memperkenalkan lima golongan utama iklim di permukaan bumi berdasarkan kelompok vegetasi dan geografi yang diberi simbol huruf besar:
  • Tipe A (Iklim hujan tropik)
  • Tipe B (Iklim kering)
  • Tipe C (Iklim sedang berhujan)
  • Tipe D (Iklim hujan dingin)
  • Tipe E (Iklim kutub)

Pengaruh hujan digambarkan sebagai huruf kedua yang terdiri atas:
  • f (selalu basah, hujan setiap bulan > 60 mm)
  • s (bulan-bulan kering jatuh pada musim panas)
  • S (semi arid (steppa atau padang rumput)
  • w (bulan-bulan kering jatuh pada musim dingin (winter)
  • W (arid/padang pasir)
  • m (khusus untuk kelompok tipe A digunakan lambang m (monsoon) yang berarti musim kemaraunya pendek, tetapi curah hujan tahunan cukup tinggi sehingga tanah cukup lembab dengan vegetasi hujan hutan tropik.
  • F (daerah tertutup es abadi)


Selanjutnya pengaruh suhu dilambangkan sebagai huruf ketiga yang terdiri atas:
  • a (suhu rata-rata dari bulan terpanas > 22.2 oC)
  • b (suhu rata-rata dari bulan terpanas <22.2 oC dan paling sedikit empat bulan sehunya > 10 oC)
  • c (hanya 1-4 bulan suhunya > 10 odan suhu bulan terdingin > -38 oC.)
  • d (suhu bulan terdingin < 38 oC)
  • e (suhu rata-rata tahunan < 18 oC)
  • i (perbedaan suhu antara bulan terpanas dan terdingin < 5 oC)
  • k (suhu rata-rata tahunan < 18 odengan suhu bulan terpanas 18 oC)
  • l (suhu semua bulan antara 10-22 oC)

Berdasarkan dua kombinasi huruf pertama maka ada 12 tipe iklim menurut klasifikasi iklim Koppen:
  • Daerah iklim hujan tropik          : Af, Aw dan Am
  • Daerah iklim kering                   : BS, BW
  • Daerah iklim sedang berhujan   : CF, Cs dan Cw
  • Daerah iklim hujan dingin         : Ew, EF




SISTEM KLASIFIKASI IKLIM MENURUT SCHMIDT-FERGUSON
Sistem klasifkiasi ini sangat terkenal di Indonesia, banyak digunakan dalam bidang kehutanan dan perkebunan. Penentuan tipe iklim menurut klasifikasi ini hanya memperhatikan unsur iklim curah hujan (CH) dan memerlukan data hujan bulanan paling sedikit 10 tahun. Kriteria yang digunakan adalah penentuan bulan kering, bulan lembab dan bulan basah pada masing-masing bulan setiap tahun. Kriterianya sebagai berikut:
  • Bulan kering (BK)  : bulan dengan hujan < 60 mm
  • Bulan lembab (BL) : bulan dengan hujan antara 60 – 100 mm
  • Bulan basah (BB)   : bulan dengan hujan > 100 mm


Schmidt-Ferguson menentukan jumlah BK, BL, dan BB tahun demi tahun selama periode pengamatan, kemudian dijumlahkan dan dirata-ratakan. Penentuan tipe iklimnya menggunakan nilai Q yaitu sebagai berikut:








Tipe iklim schmidt-ferguson dan karakteristiknya
  • A = Daerah sangat basah dengan vegetasi hutan hujan tropis
  • B = Daerah basah dengan hutan hujan tropis
  • C = Daerah agak basah dengan vegetasi hutan rimba dan gugur pada musim kemarau
  • D = Daerah sedang dengan vegetasi hutan musim
  • E = Daerah agak kering dengan vegetasi hutan sabana
  • F = Daerah kering dengan vegetasi hutan sabana
  • G = Daerah sangat kering dengan vegetasi  ilalang
  • H = Daerah ekstrim dengan vegetasi padang ilalang

SISTEM KLASIFIKASI OLDEMAN
Klasifikasi ini tergolong klasifikasi yang baru di Indonesia, berguna dalam klasifikasi lahan pertanian tanaman pangan di Indonesia. Oldeman telah membuat sistem baru dalam klasifikasi iklim yang dihubungkan dengan pertanian menggunakan unsur iklim curah hujan.
Kriteria yang digunakan dalam klasifikasi ini didasarkan pada:
  • Bulan Kering (BK): bulan dengan CH<100 mm
  • Bulan Lembab (BL): bulan dengan CH 100–200 mm
  • Bulan Basah (BB): bulan dengan CH>200 mm

Pembagian tipe iklim dan sub-divisinya




klasifikasi





Dalam hubungan dengan pertanian khususnya tanaman pangan, Oldemen mengemukakan penjabaran tiap-tiap tipe agroklimat sebagai berikut:




www.universitas-trilogi.ac.id
www.universitas-trilogi.ac.id/bioindustri

Selasa, 04 Oktober 2016

Iklim

PENGERTIAN IKLIM

  • Dipengaruhi oleh letak geografis dan topografi
  • Pengaruh posisi relatif matahari terhadap suatu tempat di bumi menimbulkan musim, suatu penciri yang membedakan iklim satu dari yang lain
  • Perbedaan letak/posisi negara-negara di dunia mendasari pembagian negara-negara tersebut dalam beberapa kawasan iklim


PEMBAGIAN KAWASAN IKLIM

  • 23,5°LU-23,5°LS : Kawasan tropis
  • 23,5°LU-40°LU dan 23,5°LS-40°LS : Kawasan Sub-tropis
  • 40°LU-66,5°LU dan 40°LS-66,5°LS : Kawasan iklim sedang
  • 66,5°LU-90°LU dan 66,5°LS-90°LS : Kawasan iklim kutub

UNSUR-UNSUR IKLIM
  1. Radiasi matahari/radiasi surya
  • Sumber energi utama
  • Intensitas radiasi yang sampai ke permukaan bumi mencapai < 1000 W.m-2
  • Posisi poros bumi terhadap matahari membentuk sudut 23,50

     2. Temperatur/Suhu
  • Diukur dengan satuan 0C
  • Semakin tinggi tempat, suhu udara semakin rendah
  • Awan terbentuk jika udara naik sampai ketinggian yang suhunya telah mencapai ‘titik embun’.

     3. Kelembaban
  • Umum dinyatakan dengan kelembaban nisbi/relatif (RH, %)
  • Kelembaban nisbi turun jika suhu udara meningkat
  • Pada suhu ‘titik embun’, kelembaban jenuh (RH=100%)

    4. Curah Hujan

  • Diukur dengan satuan mm
  • Merupakan sumber air utama bagi pertanian tadah hujan yang tidak memiliki irigasi.

    5. Evapotranspirasi potensial

  • Evapotranspirasi merupakan proses kehilangan air dari suatu lahan melalui evaporasi dan transpirasi (tanaman)
  • Evapotranspirasi potensial (Etp) adalah evapotranspirasi maksimum dari suatu wilayah  dan waktu tertentu.

    6. Angin
  • Gerakan udara secara horizontal
  • Arah angin merupakan arah dari mana asal angin tersebut bertiup, dan bukan menuju ke mana angin tersebut bertiup




Senin, 26 September 2016

Atmosfer

Atmosfer menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km. Atmosfer berisi partikel-partikel halus dan ringan serta kondisinya berubah menurut waktu dan tempat. Bahan penyusun atmosfer terdiri dari gas, cairan, dan padatan. Gas merupakan bahan penyusun atmosfer terbanyak yaitu sebanyak 96%, di antaranya terdiri dari 78.08% Nitrogen, 20.95% Oksigen, 0.93% Argon, dan beberapa gas lain dengan persentase lebih sedikit.  Cairan dalam atmosfer adalah siklus hidrologi dan terdapat pada lapisan terbawah, sedangkan padatan yaitu partikel halus yang terangkat dari permukaan (aerosol) yang terdiri dari debu, kristal garam, abu, asap, mikroorganisme.


Atmosfer terdiri dari beberapa lapisan: troposphere, stratosphere, mesosphere, ionosphere (aurora).
1.      Troposphere
Tebal lapisan troposfer pada daerah kutub mencapai 8 km sedangkan pada daerah tropik mencapai 16 km, apabila dirata-ratakan tebal lapisan troposfer mencapai 12 km. Troposfer berada di lapisan terbawah yang juga menjadikannya tempat penyebaran air (uap air).
2.      Stratosphere
Batas lapisan stratosfer di antara 12-50 km di atas permukaan laut. Stratosfer terbagi menjadi tiga yaitu: bawah 12-20 km (isotermis), tengah 20-35 km (inversi), atas 35-50 km (inversi kuat). Lapisan ini merupakan lapisan dengan konsentrasi gas ozon tertinggi. Gas atau lapisan ozon memiliki peranan yang sangat besar yaitu untuk melindungi bumi dari radiasi ultra violet yang berlebihan. Tersebar di ketinggian 12 – 50 km dan bersifat labil, mudah terurai secara mekanis, dan kadarnya berubah menurut waktu dan tempat.
3.      Mesosphere
Lapisan mesosfer merupakan daerah pengurai O2 menjadi atom O yang berada di antara 50-85 km di atas permukaan laut.
4.      Ionosphere/termosphere
Batas lapisan ini sangat sulit untuk ditentukan. Ada beberapa ilmuwan yang menyatakan batasnya adalah 100-250 km dpl.


Fungsi atmosfer di antaranya:
  1. Mengurangi radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi pada siang hari dan hilangnya panas yang berlebihan pada malam hari
  2.  Mendistribusikan air ke berbagai wilayah permukaan bumi
  3.  Menyediakan okisgen dan karbon dioksida
  4. Sebagai penahan meteor yang akan jatuh ke bumi

Peranan atmosfer, yaitu:
  1. Melindungi bumi dari radiasi matahari
  2. Berperan mendistribusikan air di seluruh wilayah permukaan bumi melalui siklus hidrologi
  3. Menyediakan oksigen bagi manusia dan hewan  serta CO2 bagi tanaman
 



 Url :



Minggu, 20 Maret 2016

Trilogi Urban Farming

Holla~ 
First post~~ >.<
Dalam postingan pertama ini gue bakal ngebahas tentang Urban Farming *jeng jeng jeng*.

Apa itu Urban Farming? Yep, Urban Farming adalah bahasa keren dari Pertanian dalam Kota. Urban Farming diadakan dengan tujuan mengoptimalkan pemanfaatan lahan sempit di perkotaan, mengembangkan dan memperluas kesempatan berusaha dan kesempatan kerja produktif, serta mengurangi kemiskinan melalui penumbuhan dan pengembangan kegiatan usaha budidaya pertanian.
Gimana caranya bertani tapi ga punya halaman luas? Tenang. Ada berbagai cara untuk bertani dalam lahan sempit. Contohnya dengan menggunakan verticultur, growbox, hidroponik, dan lain-lain. 

1. Hidroponik




Hidroponik merupakan cara tanam dengan daya air yg mengalir dari atas ke bawah secara berulang-ulang melalui pipa atau paralon. Air tersebut akan dipompa agar airnya tetap mengalir hingga tidak membuat akar tanamannya busuk. Kalau-kalau nanti mau dikasih pupuk, tinggal kasih pupuknya di bak tempat airnya dipompa.


2. Vertikulture




 Menanam dengan verticulture bisa pake media apa aja loh. Kaya media rak-rak an, merambat ke dinding, dan lain-lain dengan lahan yang vertikal. Keuntungan dari verticulture ini ga boros tempat karena sistemnya yg ke atas bukan ke samping kaya iklan Hilo.


3. Grow Box




Grow box atau kata lainnya menanam dalam box, juga punya keuntungan sendiri. Karena dia ga perlu bongkar-bongkar tanah sebelum menanam. Cukup sediakan balok atau batu bata lalu dibuat untuk pembatasnya. Abis itu tinggal masukin tanahnya deh. Atau bisa juga pake media tanam yang lain. Tapi yang harus diingat, sisi bawah growbox gak boleh dikasih alas, harus berpapasan langsung dengan tanah.


4. Tambulampot (Tanaman Buah Dalam Pot)




Yang satu ini yang paling unik. Tabulampot! Tanaman buah dalam pot. Kebayang ga sih ternyata ada tanaman pohon yang segede-gede apa tau diubah jadi tanaman dengan tinggi yang masih bisa dicapai tanpa harus naik-naik tangga atau pohonnya? Enak banget yah. Kalau mau buahnya, tinggal petik dari pot deh. Tapi denger-denger sih harga satu potnya bisa sampe jutaan. Hihihi

Ngomong-ngomong tentang Urban Farming, beberapa hari yang lalu, lebih tepatnya tanggal 18 Maret 2016 Universitas Trilogi mengadakan acara Trilogi Urban Farming EXPO. Kenapa gue ngebahas ini? Karena disuruh sama dosen sekalian promosi kampus ini acara kereeen. Bahkan Bapak Glen Pardede selaku DIRUT PT. EAST WEST Seed Cap Panah Merah sampe dateng ke Universitas Trilogi untuk mengesahkan acara Urban Farming serta meresmikan kebun bergizi Universitas Trilogi. *prok prok prok*



Pak Glen Pardede mencicipi sayuran organik dari kebun Universitas Trilogi
Katanya sih ini acaranya anak-anak prodi AgroEkoTeknologi. Ada stand Mini Garden yang menjual terarium, ada tanaman yang pake media tanam jelly, batu, dan lain-lain. Terus ada stand AET Centre, jualan belimbing madu, ada cairan dalam botol yang sebenernya gue juga gatau itu apa hidroponik, dan jual peralatan dan bahan untuk bercocok tanam. Satu lagi ada stand Recycling Area yang menjual kantong kresek dari kaos bekas.

Stand Mini Garden


Stand AET Center
Jual peralatan dan bahan untuk bercocok tanam
Hidroponik
Belimbing Madu

Stand Recycling Area

Walaupun begitu, di sini ada juga stand Agrbisnis yang mengadakan lomba menangkap ikan, stand ITP yang jual berbagai olahan makanan yang salah satunya adalah sosis dari tahu, dan stand ibu-ibu posdaya. Dan selanjutnyaaa gue mau bahas tentang stand Agribisnis yang bernama Gemar Makan Ikan *karena gue panitianya* :v

Stand ITP

Dimulai dengan pelepasan ikan ke dalam kolam oleh Bapak Subiakto Tjakrawerdaya selaku ketua YPPIJ dan Prof. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc. selaku Rektor Universitas Triogi, lalu dilanjutkan dengan acara inti Gemar Makan Ikan yaitu lomba menangkap ikan dan ditukarkan dengan ikan yang sudah siap makan. Ada 5 orang beruntung yang akan mendapatkan bonus kupon makan gratis di Agribisnis Corner, yaitu 5 orang pertama yang mendapat ikan nila merah.



Pelepasan ikan ke dalam kolam


Pencarian ikan dimulaaaai
Pak Erik Armayuda selaku Kabag. Kemahasiswaan dan Alumni yang ikut meramaikan acara



 Oke sekian yang bisa gue ceritain tentang acara kemarin. Terima kasih~ Xie xie~ Arigato~ Gamsahamnida~ Danke schon~